Nabi Ayyub pun Melakukan Social Distancing
Oleh: Ustaz A. FaisalIbnu katsir menjelaskan dalam tafsirnya bahwa penyakit yang diderita oleh Nabi Ayyub bahkan menggerogoti seluruh tubuhnya kecuali hati dan lidahnya. Ia pun melakukan swakarantina dengan berbekal kedua organ tersebut yang ia gunakan untuk berzikir kepada Allah Ta’ala.
Sadar penyakitnya menular dan membahayakan orang lain. Ia memilih jalan sunyi. Mengisolasi diri agar tak mengganggu kenyamanan orang lain.
Pilihan tersebut memang berat. Ia menyadari betul bahwa hidup laksana roda pedati. Kadang di atas. Sekali waktu ada di bawah. Ketika di bawah, ia tabah. Nabi Ayyub adalah simbol ketabahan anak manusia. (*)
Penulis merupakan Ketua Yayasan Insan Kamila Depok dan tulisan ini sudah tayang di Radar Depok