Nabire Rusuh, Polisi Bentrok dengan Warga
jpnn.com - JAYAPURA – Kondisi Kota Kabire tepatnya di daerah Kali Bobo, Jumat (14/3) mendadak tegang. Sekelompok warga berjumlah sekitar 40 orang dilaporkan melakukan penyerangan terhadap salah satu lapangan futsal Karya Papua yang masuk dalam kompleks Brimob.
Warga yang mengamuk ini melakukan pelemparan dan merusak sejumlah barang termasuk membakar satu unit motor dan merusak 1 unit mobil milik warga.
Anggota Polisi yang saat itu menjadi sasaran penyerangan lantas membalas dan dilaporkan 3 orang mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Salah satu sumber Cenderawasih Pos (grup JPNN) di Nabire menyebutkan bahwa pascakejadian tersebut kondisi Kota Nabire malam kemarin cukup mengkhawatirkan karena mengantisipasi aksi balasan dari kelompok salah satu suku tersebut.
“Saat ini Kota Nabire masih mencekam, banyak warga memilih tidak keluar karena takut kalau menjadi korban balasan kelompok suku tersebut,” kata sumber Cenderawasih Pos.
Ia juga membenarkan jika ada kendaraan yang dibakar dan ada juga yang dirusak. Namun sepengetahuannya tak ada korban jiwa dari chaos ini. “Yang jelas lokasinya di lapangan futsal dan saat ini Kota Nabire sedikit lengang,” katanya.
Kapolres Nabire AKBP Tagor Hutapea yang dikonfirmasi via telepon membenarkan adanya bentrok anggotanya dengan sekelompok warga. Dari bentrok ini dikatakan ada tiga korban yang harus dilarikan ke rumah sakit.
Kapolres menceritakan bahwa kejadian bentrok dengan warga ini terjadi , Jumat kemarin sekitar pukul 15.00 WIT di Kali Bobo, Nabire. Saat itu dikatakan ada salah seorang warga suku Moni bernama Daud Kobogau (16) dan Niko Semau (25) datang ke lokasi Futsal Karya Papua kemudian meminta uang kepada karyawan yang bekerja di lapangan futsal.
Namun karyawan tersebut tak menuruti permintaan warga tersebut lalu menyampaikan ke anggota Polisi yang sedang bermain futsal. Saat itu anggota meminta warga tersebut pulang. Namun tak terima dengan pengusiran ini, pelaku justru melakukan pemukulan sehingga terjadi keributan dan berujung perkelahian.
Saat itulah pelaku memberi kode kepada warga lainnya yang langsung berhamburan dan melakukan penyerangan dengan melempar dan merusak barang-barang di lokasi. Saat tiba di lokasi ini para kelompok warga ini langsung menutup pintu gerbang sambil terus melempar anggota brimob dengan batu.
Karena situasi tak berimbang akhirnya bantuan 2 patroli Dalmas menyusul ke lokasi. Hanya saja situasi dilaporkan masih memanas sehingga datang anggota brimob lainnya dan situasi bisa dikuasai.
“Memang ada tembakan ke udara karena situasi semakin tak terkendali,” kata Tagor.