Nadiem Makarim Ambil Buku Favoritnya, Bicara Pendidikan Karakter, Wouw!
jpnn.com, JAKARTA - Banyak pihak tercengang ketika Presiden Jokowi mengumumkan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) di Kabinet Indonesia Maju.
Sejumlah kalangan meragukan bos GoJek itu mampu mengurus masalah pendidikan. Namun, banyak pihak juga yakin pemuda berusia 35 tahun itu membawa perubahan positif bagi pendidikan dan pemajuan kebudayaan di Indonesia.
Nadiem Makarim sudah membuktikannya pada perusahaan transportasi berbasis daring yang didirikannya, Gojek, yang kini menjadi perusahaan Decacorn.
Langkah Presiden Jokowi menunjuk Nadiem sebagai mendikbud juga dinilai banyak pihak sebagai cara mematahkan stigma bahwa mendikbud selalu berasal dari organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah.
Sebelumnya, kementerian yang mengurusi pendidikan rata-rata dijabat kalangan akademisi perguruan tinggi bergelar profesor. Namun Nadiem adalah seorang pebisnis lulusan magister dari Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Pada acara sertijab dengan menteri sebelumnya, Muhadjir Effendy, Nadiem mengaku terkaget-kaget dengan protokoler yang saat ini melekat dengan dirinya. Ia juga terlihat masih belum terbiasa memberikan salam khas pejabat, yang menyebutkan salam dari masing-masing agama yang ada.
"Pas masuk mobil, ada ajudan yang mengikuti. Saya kaget, eh ternyata saya baru ingat jadi menteri sekarang," kata Nadiem sambil tersenyum.
Sebagai menteri termuda pada Kabinet Indonesia Maju, Nadiem enggan dipanggil "Pak Menteri", ia lebih memilih dipanggil dengan sebutan "Mas Menteri".