Naik 28,1 Persen, Laba Bersih Bank BJB Tembus Rp 1,55 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Di tengah ketidakpastian dan tantangan ekonomi tahun 2018 seperti tren naiknya suku bunga, Bank BJB justru mampu mencatatkan sejumlah pertumbuhan positif pada tahun lalu.
Catatan positif tersebut dapat dilihat dari raihan laba bersih sebesar Rp 1,55 triliun atau tumbuh 28,1 persen year on year (yoy) atau berada di atas pertumbuhan laba bersih industri perbankan per Desember 2018 yang sebesar 10,36 persen (yoy).
Total aset dibukukan menjadi sebesar Rp 120,1 triliun yang semula Rp 114,9 triliun alias tumbuh 4,5 persen (yoy).
Dana pihak ketiga (DPK) berhasil dihimpun sebesar Rp 87 triliun yang didorong dari pertumbuhan dana murah yaitu tabungan sebesar 16 persen.
CASA ratio naik dari 46,1 persen menjadi sebesar 47,1 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh Agus Mulyana selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko yang melaksanakan tugas Direktur Utama Bank BJB saat mengumumkan kinerja keuangan Perseroan Full Year Tahun 2018 di Ballroom 3A Hotel Ritz Carlton Pacific Palace, Jumat (29/3).
Pada acara paparan kinerja tersebut, net interest income berhasil tumbuh sebesar 3,3 persen (yoy). Fee based income berhasil tumbuh sebesar 14 persen yoy.
Sebagai lembaga perbankan yang menjalankan intermediasi, Bank BJB juga berhasil mencatat pertumbuhan kredit yang cukup baik.
Yakni mencapai Rp 75,3 triliun atau berhasil tumbuh sebesar 6,1 persen yoy. Kualitas kredit berhasil dijaga dengan baik yang mana rasio NPL dapat bertahan di level 1,6 persen atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan yang sebesar 2,37 persen.