Naik Pesawat, Setiap Koper Berisi Rp 2 M, Total Rp 200 M Disetor ke Dimas Kanjeng
Sejak itu, ibunya menyerahkan duit secara bertahap kepada Taat. Totalnya lebih dari Rp 200 miliar. Janjinya, akan kembali lebih dari yang diserahkan. Ada yang tunai, ada juga yang ditransfer.
Dia mengaku tidak tahu persis awal-awal ibunya terlibat dalam padepokan tersebut. Nur baru tahu pada 2015.
Dia pernah sekali disuruh membantu mengantar uang Rp 10 miliar tunai untuk diserahkan ke padepokan Taat di Probolinggo. Uang pecahan seratus ribuan itu dibungkus dalam lima koper.
Masing-masing koper berisi Rp 2 miliar. Saat itu, dia bersama orang tua dan beberapa saudaranya. ”Saya pikir baju. Setelah naik pesawat, ternyata isinya uang,” jelasnya.
Sebenarnya Nur sendiri tidak yakin bahwa uang yang diserahkan itu akan kembali dalam jumlah yang lebih besar.
Tapi ibunya tetap menyuruhnya yakin. Meski begitu, dia tetap merasa tidak yakin. Apalagi setelah bukti penipuannya jelas.
Misalnya, Taat memberikan sejumlah benda yang diklaim akan menjadi barang berharga. Misalnya satu kotak kayu berisi batangan berwarna emas.
Batangan itu memiliki gambar yang beragam. Ada yang bergambar Presiden Soekarno, ada juga yang bergambar palu arit.