Naik Pesawat, Setiap Koper Berisi Rp 2 M, Total Rp 200 M Disetor ke Dimas Kanjeng
Ketika diletakkan di meja, bunyinya sama persis dengan logam.
Batangan berwarna emas itu diklaim sebagai emas muda. Setelah sebulan, akan menjadi emas asli. Taat meminta Najmiah untuk bersabar sampai menjadi emas betulan.
Nur semakin curiga karena setelah lewat sebulan, batangan itu tidak kunjung berubah menjadi emas asli. ”Waktu dicek di toko emas, ini bukan emas,” ucapnya.
Nah, agar batangan itu lekas menjadi emas, Najmiah diminta membayar mahar setiap bulan.
Tujuannya agar emas muda itu bisa segera tua. Tapi meski mahar sudah diberikan, tetap saja batangan itu tidak menjadi emas.
Hingga akhirnya Najmiah meninggal lima bulan lalu setelah berobat ke Singapura.
Bukan hanya batangan emas. Taat juga memberi Najmiah plastik mika berwarna emas. Plastik tersebut bermotif uang pecahan seratus dolar dan mata uang Burma.
Tidak jelas motif pemberian benda tersebut. Selain itu, ada juga satu lembar kertas berukuran besar yang bergambar mata uang Dinar pecahan 10 ribu.