Naikkan Harga Agar Tak Bocor
jpnn.com - Harga minyak dunia yang kembali merangkak naik setelah turun cukup lama, berpengaruh pada harga dalam negeri. Salah satu buktinya, Pertamina EP Asset 4 menaikkan ongkos angkut minyak dari kawasan sumur tua Wonocolo Bojonegoro. Dari semula Rp 1.389 menjadi Rp. 1.666,39 per liter.
Hal itu disampaikan oleh Field Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto dalam acara Sosialisasi Kegiatan Penambangan Sumur Tua Wonocolo. "Penentuan harga ganti ongkos angkat-angkut memang tergantung dari harga jual minyak dunia," ujarnya,
Diharapkan dengan dinaikkannya jumlah harga perliter itu penambang bisa menyetor semua hasil produksinya kepada operator. Saat ini, kata Agus dengan harga Rp 1.666,39 bisa sampai ke penambang senilai Rp 1.400, bahkan lebih karena ini tergantung nilai kesepakatan penambang dengan paguyuban. Jumlah nilai itu, lanjut dia, sudah termasuk untuk kesejahteraan penambang, jaminan kesehatan penambang, dan CSR.
Kenaikan harga minyak sumur tua sudah diinformasikan langsung sejak 1 April kemarin ke sejumlah paguyuban yang mengkoordinir penambang.
"Jumlah harga minyak itu sesuai dengan harga ICP (Indonesian Crude Price), berdasarkan kondisi harga minyak dunia. Dari ICP tersebut, sebesar 70% dipergunakan untuk menentukan ongkos pengganti angkat-angkut," jelasnya.
Terkait dengan keluhan penambang bahwa pembayaran pembelian minyak dari paguyuban sering terlambat dan ada biaya pemotongan yang besar, Agus dan Pertamina EP akan berupaya melakukan pembicaraan dengan pihak perbankan. Sehingga diharapkan paguyuban bisa menerima pendanaan dan tidak terjerat pada pendanaan investor yang kadang mengambil prosentase keuntungan dari kelompok paguyuban.
Saat ini jumlah produksi yang diterima pemilik wilayah kerja produksi sumur minyak di Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Pertamina EP Asset 4 perharinya hanya sekitar 250-350 barel. Padahal, kata Agus, jika semua penambang itu menyetorkan hasil produksi sumur minyak tua kepada Pertamina maka diperkirakan bisa mencapai 1.000 sampai 1.200 barel perhari.
"Namun adanya penertiban dari pihak Polres Bojonegoro saat ini membuat ada tren kenaikan produksi minyak yang disetor ke Pertamina," tegasnya.