Nama Indonesia Menggema di Konferensi Kepala Perpusnas Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando menyatakan fokus membina seluruh perpustakaan daerah. Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Pembinaan perpustakaan dilakukan salah satunya melalui transfer dana dekonsentrasi ke perpustakaan provinsi.
"Kami fokus meningkatkan peran perpustakaan umum di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat untuk melaksanakan pembinaan di daerahnya masing-masing," tutur Syarif Bando dalam konferensi kepala Perpusnas Dunia (Conference of Directors of National Libraries/CDNL) secara virtual, Selasa (8/9).
Dalam pertemuan tahunan tersebut, Syarif Bando mendapatkan kesempatan khusus mengenalkan Perpusnas di hadapan kepala perpustakaan nasional dari 37 negara.
Pada masa pandemi covid-19, Perpusnas RI menggunakan pendekatan perpustakaan menjangkau masyarakat melalui perpustakaan digital. Beberapa apliksi digital telah disediakan untuk masyarakat, di antaranya iPusnas, Indonesia OneSearch, dan Khastara.
"Ini menjadi kelebihan Perpusnas RI. Sebelum pandemi Covid-19 kami sudah memiliki aplikasi digital. Sehingga ketika peraturan pemerintah mewajibkan semua warganya untuk melakukan aktivitas di rumah, aplikasi digital ini bisa dimanfaatkan kapan dan di mana saja," jelas Syarif Bando.
Pada kesempatan sama Ketua CDNL Lily Knibbeler menyatakan ketidakpastian, baik kecil maupun besar akan selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Pandemi Covid-19 yang dihadapi dunia pada dua tahun lalu menjadi hal yang tidak terduga.
Namun, menurut Lily banyak krisis yang dihadapi perpustakaan nasional. Tidak hanya pandemi penyakit menular, krisis yang dihadapi di antaranya gempa bumi, banjir, kebakaran, dan lainnya.