Nama: Miskaulah, Hobi: Makan Hewan Hidup-Hidup
Miskaulah pun bingung ketika lapar mendera. Perutnya melilit. Tak ada makanan yang bisa disantap. Dia sempat ingin memakan ubi-ubian di kebun milik tetangga, tapi orang tua melarangnya.
Akhirnya, dia mencari ikan kecil dan kepiting sawah (yuyu). Begitu berhasil menangkap ikan, Miskaulah langsung melahapnya. “Pas saya makan, ikannya masih hidup. Keluar darah. Membuat tubuh saya tidak lemas,” tuturnya.
Hal itu dilakukan Miskaulah hampir setiap hari. Ayahnya pun mengetahui kebiasaan aneh tersebut, tapi membiarkannya. ’’Pesan ayah, pokoknya tidak mengambil milik orang lain,” katanya.
Miskaulah tidak hanya memakan ikan dan yuyu, tetapi juga belalang dan jangkrik. Dia pun membayangkan rasanya menyantap ayam segar.
Saking penginnya, dia mengumpulkan setiap upah dari pekerjaan mencari rumput. Akhirnya, dia bisa membeli ayam. Namun, kala itu masih ayam anakan.
Dia senang bukan main. Ayam yang masih hidup tersebut langsung digigit. Darahnya disesap. Bulu-bulu ayam dicabuti dengan mulut. Daging mentahnya langsung dilahap. Sejak saat itu, Miskaulah ketagihan.
Bahkan, jika sehari tidak makan ayam, dia lemas dan gelisah. ’’Setelah makan, badan ini terasa ringan,” ujarnya.
Awalnya, kebiasaan Miskaulah menggemparkan warga kampung. Namun, lama-kelamaan, warga memakluminya. Yang terpenting,