Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Napoleon Der Bataks: Kisah Perjuangan Tuan Rondahaim Saragih

Oleh: Juliaman Saragih - Koordinator Komunitas Masyarakat Simalungun, Jakarta

Sabtu, 09 November 2024 – 15:21 WIB
Napoleon Der Bataks: Kisah Perjuangan Tuan Rondahaim Saragih - JPNN.COM
Pengurus Lembaga Kajian Isu Publik (LKIP) Juliaman Saragih. Foto: Dokpri for JPNN.com

Tuan Rondahaim Saragih pejuang dari Simalungun ini sungguh-sungguh  tokoh sentral dalam perlawanan masyarakat Simalungun menentang penjajahan Belanda di tanah leluhurnya, sosok pejuang tangguh yang cerdas, patriotik dan teguh pendirian.

Bika kita bertanya, siapakah dari antara tokoh perlawanan rakyat di Sumatera Utara yang tidak pernah ditangkap dan dibunuh oleh Belanda. Maka jawabannya adalah Tuan Rondahaim Saragih.

Sisingamangaraja XI dari Tappanuli tewas ditembus peluru Belanda tahun 1907, Kiras Bangun dari Batukarang Tanah Karo ditangkap dan ditahan oleh Belanda di perladangan Riung di Batukarang.

Demikian pula Datuk Sunggal Surbakti ditangkap dan dibuang oleh Belanda, juga Raja Sintar Tuan Sang Naualuh Damanik ditahan, diadili dan dibuang Belanda ke Bengkalsi hingga akhir hayatnya tahun 1913.

Kita pantas berbangga hati dan ini merupakan kebanggaan seluruh bangsa Indonesia, bahwa ada salah satu putra terbaik bangsa ini yang memimpin perlawanan dengan teknik gerilya, membela tanah air dengan sepenuh hati, mengorbankan segala-galanya, dan dengan semangat patriotisme itu, seorang partuanan dari Raya Simalungun mampu mengorbarkan perlawanan melawan penjajah Belanda, memompa semangat prajurit dan rakyat untuk maju terus melawan Belanda hingga tetes darah terakhir.

Dan, perjuangan Tuan Rondahaim Saragih pantas dicatat dengan tinta emas, bahwa dari antara sekian banyak tokoh perlawanan rakyat Indonesia, beliau salah satu dan kalau di Sumut sejauh yang diketahui, hanya beliau satu-satunya tokoh sentral perlawanan rakyat yang tidak mampu ditangkap dan dibunuh oleh Belanda.

Bahkan Belanda hingga akhir hayatnya tidak mampu dan berani memasuki daerah kekuasaan Tuan Rondahaim di Buntu Raya mengingat semangat dan api perjuangan Tuan Rondahaim yang tidak padam-padam.

Pantas bila gelar Pahlawan Nasional disematkan kepada beliau oleh bangsa ini untuk melestarikan semangat patriotisme dan sikap mendahulukan kepentingan rakyat ketimbang kepentingannya sendiri.

Tuan Rondahaim Saragih pantas mendapatkan gelar pahlawan nasional atas semangat patriotisme dan sikap mendahulukan kepentingan rakyat ketimbangkan pribadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News