NasDem dan PDIP Koalisi, Surya Paloh Diapresiasi
jpnn.com - JAKARTA - Nasional Demokrat (NasDem) dan PDIP telah mendahului langkah partai lainnya dalam membangun koalisi. Kedua partai tersebut telah mengikrarkan diri bekerja sama akan membentuk pemerintahan baru dan mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden.
Meskipun belum menentukan siapa yang akan mendampingi Jokowi -sapaan akrab Joko Widodo- pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang, namun pembentukan koalisi ini dianggap sebagai langkah starategis.
Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS) , Jeffrie Geovanie mengatakan PDIP dan NasDem akan sama-sama diuntungkan karena tiket mengusung calon presiden tak dibutuhkan lagi tambahan suara dari partai laiinya karena sudah mencukupi minimal 20 persen suara sah secara nasional berdasarkan hitung cepat dari berbagai lembaga survei.
"Kesepakatan PDIP dan NasDem berkoalisi hari ini adalah sangat strategis bagi kedua partai, karena PDIP akan memiliki tiket pencapresan yg utuh. Dengan dukungan NasDem, tentunya hal itu akan membuat PDIP berada di posisi yang menguntungkan karena tidak perlu khawatir dan mudah di tekan-tekan partai-partai lain sebagai syarat koalisi," kata Jeffrie ketika dihubungi, Sabtu (12/4).
Jeffrie menjelaskan tidak hanya PDIP yang diuntungkan karena bergabungnya NasDem dalam koalisi, tapi partai yang dipimpin Surya Paloh itu juga mendapatkan posisi yang sama. Kata dia, sebagai partner utama, NasDem tentu akan juga berada dalam posisi strategis.
"Tentu juga bagi NasDem sangat strategis karena menjadi partner utama dari PDIP dalam pemilu Presiden 2014 ini. Harus kita akui ini merupakan langkah jenius dari Ketua Umum NasDem, Surya Paloh," katanya. (awa/jpnn)