Nasib Benny
Oleh Dahlan IskanNamun kalau Anda direktur utama dari sebuah perusahaan yang bukan milik Anda, komisi gelap itu sangat menggiurkan. Apalagi kalau pemilik perusahaan itu negara. Yang hanya mementingkan proses legalitas. Yang penting administrasinya benar. Padahal administrasi itu bisa diberes-bereskan.
Tidak akan ketahuan --kalau nasibnya baik. Apalagi kalau transaksinya di luar negeri. Seperti di Petral. Atau di Garuda. Yang proses administrasinya ada di luar negeri.
Bahwa kasus Garuda terkuak itu hanya karena nasib tadi --di sononya terbongkar. Maka Benny Tjokrosaputro pasti merasa akan lolos lagi.
Secara administrasi ia pasti bisa bebuat tidak salah. Semua transaksinya sudah dibuat legal. Apalagi --seperti dikatakannya kepada media-- ia sudah melunasinya.
Satu-satunya faktor yang bisa membuat Benny 'kena' adalah: kalau ia menyuap direksi Jiwasraya. Agar Jiwasraya mau membeli surat utangnya. Atau kalau ia menyuap siapa pun yang terkait transaksi ini.
Namun orang seperti Benny pasti teliti. Tidak akan mengirim suap --sebut saja komisi-- seperti itu lewat rekening bank. Yang bisa dilacak di kemudian hari.
Kalaupun dibayar kontan lewat orang pasti sudah diputus mata rantainya.
Bagaimana kalau direksi Jiwasraya mengaku disogok?