Nasib Penumpang
Oleh: Dahlan IskanDari Phnom Penh mereka ingin ke Amsterdam dulu sama-sama. Dari Amsterdam baru cari pesawat sendiri-sendiri ke tujuan masing-masing.
Manajemen Westerdam-lah yang mengusahakan pesawat carteran itu: Turkish Airlines.
Westerdam juga menyertakan empat orang petugas. Untuk ikut di dalam pesawat carteran itu. Mereka ditugaskan membantu orang-orang tua di rombongan itu. Yang baru 17 hari terkatung-katung di atas laut.
Pesawat pun diberangkatkan dari Phnom Penh. Dari 268 penumpang, yang 250 orang warga Amerika dan Kanada.
Ketika pesawat carteran itu sampai di atas udara Iran datanglah halilintar: Turki menolak didarati pesawat itu. Alasannya: karena berisi penumpang eks kapal pesiar Westerdam --yang terjangkit virus Corona.
Rupanya berita baru dari Malaysia belum cukup tersiar luas. Atau, berita pertamanya telanjur begitu meyakinkannya.
Begitu ditolak mendarat di Istanbul ke mana akan terbang?
Pesawat itu tidak mungkin langsung ke Amsterdam. Bahan bakarnya tidak cukup.