Neraca Pembayaran Bergerak Positif
Sabtu, 15 November 2014 – 16:06 WIB
Neraca perdagangan migas tetap menjadi pemberat lantaran pada triwulan ketiga tercatat defisit USD 3,1 miliar. Defisit pada triwulan dua mencapai USD 3,2 miliar. Angka itu turun tipis karena pengaruh penurunan harga minyak. ''Penyebab lainnya, ada kenaikan lifting minyak dalam negeri pada triwulan ketiga,'' ungkap Hendi.
Untungnya, neraca perdagangan nonmigas surplus USD 4,7 miliar. Positifnya, pos itu didorong perbaikan ekspor produk manufaktur yang volume maupun harganya meningkat. ''Ada 10 komoditas utama ekspor nonmigas seperti minyak nabati, tekstil dan produk tekstil, barang dari logam tidak mulia, makanan olahan, kendaraan dan bagiannya, serta bahan kimia,'' terangnya.
Hendi menyatakan, masih defisitnya neraca perdagangan migas menjadi alasan mutlak harga BBM bersubsidi harus segera naik. ''Kalau harga BBM naik, konsumsi akan melambat, impornya juga melambat. Lalu, defisit berkurang dan neraca perdagangan positif. Memperbaiki sektor migas sangat penting,'' tegasnya. (gen/c14/oki)