Neraca Perdagangan Juni Defisit USD 305 Juta
jpnn.com - JAKARTA - Kinerja perdagangan internasional Indonesia belum menunjukkan pergerakan stabil. Setelah mencatat surplus pada April dan Mei lalu, neraca perdagangan Juni kembali menderita defisit.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, kinerja perdagangan internasional sepanjang Juni lalu menunjukkan kenaikan dibanding periode Mei, baik dari sisi ekspor maupun impor. "Tapi, kenaikan impor lebih tinggi. Sehingga, terjadi defisit neraca dagang," ujarnya di Kantor BPS, Senin (4/8).
Data BPS menunjukkan, ekspor sepanjang Juni lalu mencapai USD 15,41 miliar atau naik 4,45 persen dibanding periode Mei yang sebesar USD 14,82 miliar. Adapun impor Juni tercatat mencapai USD 15,72 miliar, naik 6,44 persen dibanding periode Mei yang sebesar USD 15,72 miliar. "Sehingga, neraca dagang menjadi defisit USD 305,1 juta," katanya.
Jika dirinci, ekspor Juni lalu berasal dari nonmigas sebesar USD 12,62 miliar dan migas USD 2,79 miliar. Sementara, impor terdiri atas nonmigas USD 12,32 miliar dan migas USD 3,39 miliar. "Jadi, kalau khusus untuk nonmigas, (neraca dagang) kita sebenarnya surplus sekitar USD 300 juta. Cuma, defisit migas kita sangat besar," ucapnya.
Dengan kinerja Juni tersebut, maka kumulatif ekspor sepanjang semester I 2014 atau periode Januari - Juni tercatat sebesar USD 88,83 miliar. Sedangkan kumulatif impor semester I 2014 mencapai USD 89,98 miliar. Sehingga, neraca dagang Januari - Juni 2014 mencatat defisit USD 1,16 miliar. (owi/fal)