Neuro.net Inc Lihat Peluang Emas dalam Digitalisasi Industri Keuangan Indonesia
"Ketika pelanggan menuntut pelayanan lancar dan selalu siaga 24 jam sehari, hal ini bisa berdampak pada kualitas kerja agen manusia di dalamnya. Agen manusia lebih terpapar pada risiko human error, emosi, belum lagi ketidakmampuan untuk mengikuti skrip dan bekerja secara omnichannel. Di sinilah peran kami memberikan solusi percakapan AI sehingga agen virtual kami dapat memperkuat Contact Center mereka,” kata Kravchuk.
Implementasi kecerdasan buatan pada solusi percakapan umumnya digunakan untuk beberapa fungsi seperti menjawab pertanyaan nasabah,menghubungkan nasabah dengan produk keuangan yang tepat.
Hebatnya lagi, agen virtual bisa menjalankan interaksi dua arah dengan pelanggan ketika ada transaksi mencurigakan. Pelanggan tidak hanya bisa mendengarkan informasi, tapi bisa langsung mengkonfirmasi atau menolak transaksi, dan langsung bertanya pada agen virtual.
Pekerjaan dasar ini dapat dialihkan ke agen virtual karena mereka sudah dibekali kemampuan untuk melakukan ratusan ribu panggilan setiap hari selama 24 jam dalam satu minggu.
Selain itu, agen virtual ini dapat berkomunikasi secara natural kepada konsumen, misalnya membangun perbincangan dasar sampai yang yang kompleks sekalipun, memberikan solusi untuk nasabah, sampai menyesuaikan intonasi dan jeda bicara.
“Teknologi yang kami kembangkan tidak dimaksudkan untuk menghilangkan peran manusia di tempat kerja pada industri manapun. Teknologi kami dapat membuat call center mengotomasi tugas-tugas rutin dalam waktu tiga (3) minggu saja, seperti memberikan notifikasi pembayaran jatuh tempo; informasi cabang kantor bank terdekat, dan lainnya. Dengan begitu, para human agent bisa lebih fokus pada tugas-tugas yang lebih kreatif dan kompleks yang dibutuhkan nasabahnya,” tambah Kravchuk.
Kravchuk memberikan beberapa contoh perusahaan yang telah bermitra dengan Neuro.net, salah satunya Hi-Tech Smart Solutions (HTSS), perusahaan asal Singapura yang berfokus pada inovasi digital pada sektor keuangan di Asia Tenggara. HTSS telah memanfaatkan agen virtual untuk otomasi pengelolaan kredit macet (Non Performing Loan) di di kawasan Asia Tenggara.
"Saat ini kami tengah melakukan ekspansi global dengan masif. Di Indonesia, kami fokus membangun digitalisasi call center di berbagai sektor industri seperti keuangan, telekomunikasi dan ritel. Khusus untuk instansi keuangan, kami bermitra dengan HTSS," lanjutnya.