Nevi Zuairina DPR RI Luncurkan Memoar Energi Bundo Kanduang
Sebab, kata dia, apabila tiba waktunya, dimaktubkan dalam sebuah buku, tentu akan berguna untuk generasi berikutnya. Generasi berikutnya adalah generasi yang akan meneruskan apa-apa yang kita lakonkan sekarang.
Dengan buku memoar, menuut Jazilu, generasi berikutnya dapat membaca dan memiliki pedoman untuk melangkah, menimba pengalaman tokoh yang ada dalam buku memoar itu. Bukankah kata orang bijak experience is the best teacher, pengalaman adalah guru terbaik.
“Jadi, tidak saja pengalaman sendiri, tetapi pengalaman orang lain. Pengalaman seorang Nevi Zuarina tentu layak dijadikan guru oleh generasi berikutnya, misalnya dalam hal mendirik anak, membina keluarga, melatih diri berbisnis, bekerja keras, berjuang di kancah politik dan sebagainya,” ujar Navi.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyebut buku ini adalah buku penting.
Dia beralasan buku ini menukilkan berbagai pengalaman ibu Nevi Zuairina yang tidak saja berguna kaum perempuan, namun juga berguna untuk kita semua yang menjalankan tugas-tugas pengabdian masyarakat.
“Berbagai hal yang dicatat dalam buku oleh bu Nevi tentang Sumatera Barat, Minangkabau, pemerintahan dan sebagainya sepanjang periode pengabdian beliau mendampingi pak Irwan Prayitno sebagai Gubernur Sumatera Barat tentulah sebuah pengalaman lahir batin yang patut kita timba sebagai guru. Sebab, pengalaman adalah guru, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain,” kata Gubernur Mahyeldi Ansharullah yang ikut menuliskan kata sambutan di buku memoar Nevi Zuairina itu
Menurut Gubernur Mahyeldi, buku ini menjadi luar biasa, lantaran belum pernah satupun istri Bupati, Wali Kota dan Gubernur di Sumatera Barat yang sempat menuliskan penggalan-penggalan pengalamannya selama mendampingi suami sebagai kepala daerah.
Beberapa Kepala Daerah memang ada menulis buku memoar dan menurut kami ini penting karena bisa menjadi rujukan bagi kepala daerah penerusnya, supaya tidak berlaku adagium ‘sakali aia gadang sakali tapian barubah’, ada pedoman untuk menjaga keberlanjutan atau kesinambungan pembangunan (sustainable development) di daerah. Namun, istri Kepala Daerah sesungguhnya –jika bisa—sebaiknya menulis juga buku memoarnya diluncurkan pada akhir masa jabatan.