Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

NGERI: Bom Meledak, Seorang Warga Tewas Mengenaskan: Tangan Putus, Wajah dan Dada Hancur!

Kamis, 07 Januari 2016 – 06:44 WIB
NGERI: Bom Meledak, Seorang Warga Tewas Mengenaskan: Tangan Putus, Wajah dan Dada Hancur! - JPNN.COM
Jenazah Rulan Dhakolo (42) warga Desa Kupa Kupa Kecamatan Tobelo Selatan Halmahera Utara (Halut), yang tewas mengenaskan saat bom ikan miliknya meledak sebelum jatuh ke laut, kemarin pagi. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - TOBELO – Menangkap ikan menggunakan bom, sangat berbahaya namun sebagian warga nekat melakukannya. Risikonya, nyawa bisa melayang terkena serpihan bom.

Seperti yang dialami Rulan Dhakolo (42) warga Desa Kupa Kupa Kecamatan Tobelo Selatan Halmahera Utara (Halut), yang tewas mengenaskan saat bom ikan miliknya meledak sebelum jatuh ke laut. Informasi yang dihimpun Malut Post (Grup JPNN.com), pagi kemarin (6/1) sekitar pukul 06.30 WIT korban bersama dua rekannya Herto Pramata dan James Watimuri, melaut untuk mengebom ikan.

Mereka bertiga menggunakan perahu menuju ke perairan Tanjung Kupa Kupa dekat Depo Pertamina Tobelo. Saat itu James mengemudikan perahu, sedangkan korban berada paling depan. Saat berada di lokasi kejadian, korban menyalakan sumbu bom dan meletus sebelum dilempar ke laut. Diduga bom rakitan sendiri itu sumbunya pendek sehingga tak lama meledak begitu dibakar.

Dampak bom ini sangat besar, dimana kedua tangan korban putus, wajah, dada dan bagian tubuh lain hancur. James sempat melompat sehingga tak terkena serpihan bom, sedangkan Herto yang berada di belakang korban menderita luka-luka. Letusan bom terdengar oleh warga, dan James meminta bantuan mereka mengevakuasi korban. Karena sudah tewas, maka korban langsung dibawa ke rumahnya, sedangkan Herto dilarikan ke rumah sakit dengan luka di bagian kepala.

Beberapa warga menjelaskan korban membuat bom pada malam sebelum kejadian. Karena kondisinya dalam keadaan mabuk, diduga sumbu bom yang dibuat terlalu pendek.

Kepala Desa Kupa-kupa Abner Rogalaha, meminta warga menghentikan cara-cara penangkapan ikan menggunakan bom. Sebab itu berbahaya dan dilarang pemerintah.

Anggota Polsek Tobelo Selatan Brikpol Darius Tikesou yang ditemui Malut Post di TKP, menegaskan polisi akan selalu melakukan pemantauan dan merazia warga yang membom ikan. Korban langsung dimakamkan sore kemarin.(sam/jfr/fri/jpnn)

TOBELO – Menangkap ikan menggunakan bom, sangat berbahaya namun sebagian warga nekat melakukannya. Risikonya, nyawa bisa melayang terkena serpihan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News