Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ngeri! Pesta Pernikahan Berubah jadi Jerit Tangis, 50 Orang Tewas

Senin, 22 Agustus 2016 – 07:27 WIB
Ngeri! Pesta Pernikahan Berubah jadi Jerit Tangis, 50 Orang Tewas - JPNN.COM
Bom bunuh diri di pesta pernikahan. Foto: AFP

jpnn.com - GAZIANTEP – Pesta pernikahan pasangan Besna dan Nurettin Akdogan di Gaziantep, kota di tenggara Turki, Sabtu malam waktu setempat (20/8), berubah menjadi tragedi bertabuh jeritan tangis. Sebuah bom bunuh diri meledak di tengah-tengah kerumunan tamu.

Setidaknya 50 orang tewas dan sekitar 94 korban menderita luka-luka. Korban termasuk perempuan dan anak-anak. 

Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan di Turki sepanjang tahun ini. Kedua mempelai selamat meski ikut terluka dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Pemerintah Turki menuding Islamic State (IS) alias ISIS sebagai pelaku. ’’Daesh (ISIS, Red), tampaknya, menjadi pelaku serangan di Gaziantep. Negara dan bangsa kami memiliki satu pesan terhadap siapa saja yang menyerang kami: kalian tidak akan berhasil,’’ kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin (21/8).

Dia menyatakan, ISIS tidak berbeda dengan dua kelompok lain yang merongrong otoritas Turki. Yaitu, pemberontak PKK (Partai Pekerja Kurdistan/Partiya Karkerên Kurdistan) Kurdi dan pendukung Fethullah Gulen yang dituding menjadi dalang di balik kudeta beberapa waktu lalu.

Pernikahan di Gaziantep dihadiri banyak warga Kurdi. Kantor berita Dogan mengungkapkan bahwa kedua mempelai berasal dari wilayah Siirt yang mayoritas penduduknya Kurdi. Mereka pindah ke Gaziantep karena kericuhan di tempat asalnya. Karena itu, dalam acara pesta pernikahan tersebut, mayoritas tamunya adalah warga etnis terbesar yang tidak punya negara tersebut. Beberapa anggota Partai Rakyat Demokratik (HDP) yang pro terhadap warga Kurdi ikut hadir.

ISIS memang kerap menyerang warga Kurdi. Erdogan menjelaskan bahwa serangan-serangan itu bertujuan memecah belah kelompok-kelompok yang berbeda di negerinya. Juga menyebarkan hasutan antaretnis dan agama. Ada beberapa kelompok masyarakat di Negeri Dua Benua tersebut. Yakni, warga Arab, Kurdi, dan Turkmen.

Serangan terjadi saat hampir tengah malam. Ketika itu berlangsung pesta henna, tanda berakhirnya perayaan pernikahan. Tangan dan kaki para tamu dihias dengan henna. Ada yang menari di jalanan. Sebagian lainnya duduk-duduk sambil mengobrol dengan tamu lain. 

GAZIANTEP – Pesta pernikahan pasangan Besna dan Nurettin Akdogan di Gaziantep, kota di tenggara Turki, Sabtu malam waktu setempat (20/8), berubah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News