Ngopi di Warung, Terduga Teroris Dibekuk Densus 88
"JT langsung dinaikkan ke dalam mobil jenis Kijang Krista, kalau tidak salah,"ungkap salah seorang warga yang minta namanya tidak disebutkan kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Rabu(21/12) siang.
Dari penggeledahan yang dilakukan tim gabungan Densus 88 di bengkel Virgo pinggir jalan Soekarno Hatta dan sebuah rumah tepat dibelakang MTSN Koto Nan Ompek, diamankan sejumlah barang yang sepertinya akan dijadikan alat bukti keterlibatan terduga terorisme.
"Barang Bukti BB) yang diamankan, beberapa buku, kamera, ransel, global positioning system (GPS), Handphone (HP) dan buku rekening. Sudah ya, kewenangan saya itu saja, untuk lebih lanjut tentunya Densus 88. Terakhir, terduga dibawa Densus ke Padang untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta,"pungkas kapolres didapingi Kasat Reskrim, Iptu Wawan Darmawan dan Kapolsek Kota Payakumbuh, Kompol Russirwan.
Sayangnya pihak Polres Payakumbuh belum memberikan keterangan secara rinci target dan sasaran yang tengah direncanakan terduga terorisme. Serta peran yang dimainkan oleh jaringan terduga terorisme yang ditangkap di Payakumbuh.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumbar, AKBP Erdi Adrimurlan Chaniago yang mendampingi tim gabungan Densus 88 ke Payakumbuh, ketika diwawancara Padang Ekspres usai melakukan koordinasi di ruang kerja Kapolres Payakumbuh juga belum memberikan keterangan lengkap dugaan keterlibatan warga lainnya di Payakumbuh maupun Sumbar secara umum.
"Kita hanya mendampingi tim gabungan saja, kewenangan itu berada di Densus 88, nantilah semua informasinya. Saat ini kan masih dalam pengembangan,"sebut Ditreskrimum singkat saat ditanya apakah masih ada terduga lainya di payakumbuh dan Sumatera Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Padang Ekspres, keterlibatan terduga dengan kelompok Abi Zaid dan berperan sebagai sumber dana pembuatan bahan peledak serta menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam perakitan.
Informasi ini beredar di sejumlah group sosial media Whatshapp yang berhasil dihimpun Padang Ekspres. Warga terduga terorisme yang diketahui lahir di Payakumbuh, 28 Februari 1977 ini, ditangkap tim gabungan Densus 88 tanpa perlawanan dan berjalan lancar dan berjalan cepat. Bengkel yang awalnya di pasang garis polisi, segera dibuka usai di lakukan penggeledahan.