Nilai Budaya Simalungun Dalam Perjuangan Tuan Rondahaim
Oleh: Pdt. Juandaha Raya Purba Dasuha - Pendeta GKPS dan Budayawan SimalungunSebagai raja yang patuh dengan adat istiadat. Rondahaim sosok pemimpin berbudaya yang lebih mendahulukan kepentingan masyarakat banyak daripada kepentingannya sendiri.
Dia tidak meninggalkan banyak harta kepada Tuan Hapoltakan selain kemerdekaan negerinya yang bebas dari penjajahan Belanda.
Sejarah mencatat di masa Tuan Hapoltakan anak-nyalah, Raya menjadi daerah taklukan Belanda di mana Tuan Hapoltakan mengaku tunduk kepada Belanda dengan menandatangani surat pernyataan takluk pada tahun 1896, 1902 dan terakhir Korte Verklaring 1907.
Dari pemaparan ini Rondahaim layaklah disandingkan dengan pahlawan nasional yang lain di Indonesia.
Dibandingkan Sisingamangaraja, Tuanku Imam Bonjol dan Sangnaualuh Damanik, Rondahaim punya nilai lebih yang tidak dimiliki para pejuang itu, yakni bahwa Rondahaim tidak pernah dapat ditangkap, ditahan atau dibunuh oleh Belanda, meskipun Belanda sudah melakukan segala upaya untuk itu.(***)