Ning Tenar
Oleh: Dahlan IskanSelasa malam, Kuntadhi mengomentari postingan Ning Imaz itu. Ning Imaz dikatakan tolol, kadal, dan hanya berorientasi pada selangkangan.
Lalu ia tinggal tidur. Bangun-bangun kehebohan sudah meluas.
Isu-isu agama memang punya pasarnya sendiri. Besar sekali. Tanya jawab soal agama sangat disukai. Pun sampai ke soal kewajiban mandi basah setelah bersetubuh. Demikian juga masalah pacaran dan hubungan suami istri.
Tentu tidak semua ahli agama setuju dengan tafsir yang disampaikan Ning Imaz. Kalau semua lelaki disediakan bidadari bagaimana dengan lelaki yang lebih mencintai harta daripada wanita. Bahkan Nabi Yunus dikenal sebagai orang yang tidak berselera dalam hal seks.
Tafsir tentang surga, neraka, bidadari, dan segala hal yang terkait hidup setelah mati memang sangat beragam. Tidak tunggal. Kuntadhi memilih menghakimi Ning Imaz. Secara kurang sopan pula.
Ia bukan menyajikan pilihan yang berbeda tetapi mencela. Dan ia sudah menghukum dirinya.
Ning Imaz sendiri santai saja. Menurut dia Kuntadhi tidak perlu minta maaf pada dirinyi. Kalau minta maaf kepada publik. Akan tetapi tetap saja Kuntadhi ke Lirboyo. Kemarin sore.
Ia didampingi tokoh Islam liberal sekaligus tokoh intelektual muda NU Guntur Romli. Ia ingin minta maaf secara langsung. Ning Imaz sendiri tidak muncul di pertemuan itu. Suaminyi yang ikut menemui.