Noor Huda Ismail, Konsultan Sukses yang Berdayakan Para Napi Teroris
Urusi JI Hitam dan Abu-Abu, Bikin Tambak hingga E-TradingSenin, 22 Maret 2010 – 01:22 WIB
Noor juga mendirikan unit-unit usaha bagi sejumlah ikhwan Jamaah Islamiyah (JI). Yang paling besar adalah tambak udang seluas tiga hektare di sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah. Lalu, sebuah usaha garmen menengah di Solo dan sebuah rental mobil di Jakarta. Semuanya dikelola para mantan napi kasus terorisme. "Tapi, mohon maaf, saya belum bisa menyebutkan nama-nama pengelolanya," urainya.
Sejumlah usaha modal kecil juga dibuat Noor bagi para ikhwan. Yang juga menarik, beberapa ikhwan binaannya sekarang jago e-trading. "Padahal, ini adalah kerja yang sangat kapitalis dan Barat. Tapi, mau bagaimana lagi? Kehidupan terus berjalan dan mereka butuh uang untuk tetap hidup. Dan, bukankah e-trading masih lebih halal ketimbang korupsi dan mencuri," paparnya.
Noor kemudian menunjukkan SMS dari seorang ikhwan binaannya yang baru saja menang USD 500 dua hari lalu. "Padahal, saya modali hanya USD 500," tuturnya.