Novanto Jatuh Atau Tidak, Tak Berpengaruh ke Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golongan Karya Setya Novanto disebut-sebut berperan besar dalam kasus megakorupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik. Internal Golkar pun tak tinggal diam, mulai bersikap.
Kabarnya, sudah ada langkah yang dilakukan untuk menyelamatkan partai beringin jika nanti terjadi hal yang tidak diinginkan menimpa Novanto.
Namun, pengamat hukum pidana Universitas Jayabaya Umar Husin yakin bahwa Partai Golkar sudah berpengalaman menghadapi krisis. Biar digebuk bagaimanapun juga, partai beringin tetap kokoh.
Karenanya dia menegaskan jika Novanto tumbang atau ditumbangkan tidak akan berpengaruh kepada suara Golkar. "Novanto jatuh atau dijatuhkan tidak akan memengaruhi perolehan suara Golkar," kata Umar saat diskusi Partai Politik dan Budaya Korupsi yang digelar Jaringan Masyarakat Antikorupsi, Senin (24/4) di Jakarta.
Menurut dia, tidak ada pengaruhnya elektabilitas Golkar jika Novanto tumbang atau tidak. "Bahkan Golkar sudah pecah tiga hingga empat kali, suaranya tetap," kata Umar.
Dia juga menyoroti bahwa aparat penegak hukum hanya berani dengan partai kecil. Namun, ujar dia, giliran jika ada kader partai besar terkena kasus, lamban diproses. "Jika terkait PDIP dan Golkar, muter-muter. Contohnya e-KTP ini sudah berapa lama. BLBI juga baru disidik," kata Umar.
Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, kasus e-KTP yang menyeret nama Novanto sangat memprihatinkan. "Memang dalam kasus yang kena ketum kami, kami prihatin. Kami sepakat bagaimana selamatkan partai," ujar Yorrys di kesempatan itu.
Dia mengatakan, ketum sebagai simbol partai tetap dipertahankan. Di sisi lain, ujar Yorrys, partai juga harus diselamatkan. KPK juga harus didukung menuntaskan kasus ini.