Novel Baswedan Disarankan Bikin Testimoni
jpnn.com - JAKARTA - Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) menganjurkan Novel Baswedan membuat kesaksian terkait kasus yang dituduhkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Novel dinilai tidak perlu menyensor kasus yang dituduhkan kepadanya, sehingga kebenaran terungkap.
"Kesaksian itu sangat penting bukan sekadar bagi Novel untuk membersihkan namanya, namun juga untuk mengungkap kebenaran versinya tentang apa yang sesungguhnya terjadi atas para tersangka pencuri sarang burung walet pada 2004 di Pantai Panjang, Bengkulu itu," ujar Sekretaris Badan Pengurus Nasional PBHI, Suryadi Radjab, Rabu 6/5).
Pengungkapkan kebenaran ini menurut Suryadi, juga penting supaya menjadi pelajaran berharga menghentikan praktik penggunaan kekuatan dan senjata api secara berlebihan oleh aparat kepolisian. Apalagi seperti ramai diberitakan sebelumnya, Novel tidak berada di lokasi penembakan, tentu menjadi dasar yang kuat untuk membersihkan namanya.
"Bila Novel memang berkomitmen kuat, bahkan mengaku tidak takut melawan ketidakbenaran, maka kebenaran versinya itulah yang harus diungkap, seburuk apa pun kejadiannya ketika itu," ujarnya.
Kesaksian Novel kata Suryadi, juga sangat penting bagi keluarga korban dan sekaligus untuk langkah-langkah pemerintah di bawah Presiden Jokowi menghidupkan kembali reformasi aparat penegak hukum dalam menerapkan norma dan standar hak-hak manusia dalam prosedur penegakan hukum.
"Untuk mengantisipasi gejala menguatnya mesin kekuasaan Mabes Polri yang ditunjukkan dengan mengobrak-abrik KPK, dukungan politik atas Mabes Polri, kelembekan sikap Presiden Jokowi, serta kemungkinan tidak independennya hakim praperadilan di Pengadilan Jakarta Selatan, maka kesaksian Novel bisa sedikit berguna untuk melawan mesin-mesin kekuasaan sewenang-wenang yang merenggut hak-hak orang," kata Suryadi.(gir/jpnn)