Novel FPI Berang Gegara Pernyataan Moeldoko soal Pemulangan Rizieq
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin bereaksi keras atas pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko soal pemulangan Habib Rizieq Shihab. Novel menyebut mantan Panglima TNI itu memperlihatkan pemerintah bersikap sinis soal wacana pemulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut dari Arab Saudi.
Novel menilai pernyataan Moeldoko bisa memicu permusuhan. “Jelas sikap pemerintah sinis,” ujar Novel ketika dihubungi, Kamis (11/7).
Menurut Novel, merupakan hal wajar jika pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno memasukkan pemulangan Habib Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi dengan pihak Joko Widodo (Jokowi). Namun, pegiat FPI itu menganggap pernyataan Moeldoko soal rizieq justru bernada provokasi terhadap ulama.
BACA JUGA: Habib Rizieq Tak Punya Duit untuk Pulang? Pak Moeldoko Siap Membelikan Tiketnya
“Rekonsiliasi yang mereka (kubu Jokowi, red) gadang-gadang, lalu kubu 02 (Prabowo - Sandiaga) memberikan syarat (memulangkan Habib Rizieq). Syarat apa pun harus dihormati, bukan justru malah membuat provokasi dengan melecehkan ulama,” tutur Novel.
Lebih lanjut Novel mengatakan, Moeldoko semestinta tidak membuat pernyataan yang menyebut Rizieq pergi ke luar negeri bukan karena diusir melainkan karena kemauan sendiri. “Apa yang disampaikan Moeldoko ini jelas sangat membangun permusuhan di saat situasi politik masih memanasa, malah menjadi bertambah panas,” tegasnya.
Novel lantas mengungkit awal persoalan yang membelit Habib Rizieq. Menurutnya, kasus yang menjerat Rizieq tak bisa dilepaskan dari persoalan Ahok ketika terjerat perkara penodaan Agama.
BACA JUGA: Tak Perlu Bawa Masalah Habib Rizieq untuk Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo