Novel Kembali Lewati Jalan Tempat Dia Disiram Air Keras
Kemarin, untuk kali pertama dalam 10 bulan 11 hari sejak diserang, Novel meniti kembali jalan tersebut. Ayah lima anak itu melangkah mantap. Tak terlihat trauma.
Hanya agak mengeluhkan pandangan matanya. ”Mata saya kabur sekali,” tuturnya kepada Jawa Pos yang turut mendampinginya menuju masjid untuk menunaikan salat Subuh.
Sekitar tiga jam sebelumnya...
Cangkir kopi di bawah kursi plastik itu tinggal ampasnya. Tak jauh dari situ, ada bungkus lemper dari daun pisang. Isinya sudah lenyap.
Di sampingnya beberapa gelas plastik air mineral berserakan. Sudah tidak ada air lagi di dalamnya. Dan, di atas meja dekat kursi beberapa potong martabak dalam dus kecil masih tersisa. Hanya, bentuknya sudah lepek.
Tapi, Maryoto tetap bersemangat bicara ngalor ngidul. Matanya masih terang.
Padahal, angka penunjuk waktu di layar ponsel pintar anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) DKI Jakarta tersebut sudah menunjuk pukul 01.34.
Sudah sejak Kamis sore (22/2) Maryoto berjaga di depan rumah Novel. M. Yahya, 23, anggota Kokam DKI Jakarta lain ikut menemani.