NU Merasa Ditinggalkan
Soal Pemberantasan TerorismeSelasa, 18 Agustus 2009 – 07:09 WIB
”PB NU, Muhammadiyah dan ormas lintas agama yang selama ini diajak membicarakan terorisme, sekarang tidak diajak sama sekali,” tegas Hasyim, dalam acara pelantikan pengurus pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), di Jakarta, Sabtu malam (15/8). Karenanya, potensi besar yang dimiliki ormas-ormas itu tidak terberdayakan dengan maksimal.
”Inilah yang mesti menjadi pelajaran, termasuk juga bagi Polri,” tandas pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, tersebut.
Sebelumnya, Ketua PB NU Masdar Farid Mas’udi mengakui jika peran NU dalam mencegah terorisme kurang maksimal. Sebagai kekuatan Islam moderat, ormas Islam terbesar di Indonesia itu seharusnya bisa menjadi semacam counter idelogi. NU terlalu banyak larut dalam politik praktis. ”Kami yang tidak dilibatkan, bukan tidak mau berperan.”
Selain itu, dia juga mengkritik model penanganan terorisme, dengan model mempertontonkan kekerasan seperti yang terjadi di Kedu, Temanggung, Jawa Tengah pada 8 Juli 2009 lalu. Puluhan bahkan ratusan aparat ditayangkan sedang memberondong hanya seorang teroris di dalam rumah.