NU Tambah Usia, Semoga Memperkukuh Indonesia Raya
jpnn.com, JAKARTA - Organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Nahdatul Ulama (NU) hari ini (31/1) menginjak usia ke-92. PDI Perjuangan pun ikut merasa bahagia dengan ulang tahun organisasi yang didirikan KH Hasyim Asy’ari pada 31 Januari 1926 itu.
Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, kelahiran NU membawa spirit Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. “Dan NU berhasil membuktikan jati dirinya sebagai perekat persahabatan kebangsaan yang begitu penting bagi kokohnya Pancasila dan NKRI,” ujar Hasto melalui siaran pers DPP PDIP.
Hasto menambahkan, PDIP dalam menggembleng kader-kadernya juga menyerap nilai-nilai yang diperjuangkan NU. Menurutnya, kedekatan antara partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dengan NU juga bukan hal baru karena memiliki akar sejarah.
“Kesadaran peran strategis NU di dalam proses berbangsa dan bernegara terus kami tanamkan di dalam kaderisasi Partai. Hal ini tidak terlepas dari kedekatan Bung Karno dengan tokoh-tokog NU seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim dan KH Wahab Hasbullah,” tutur Hasto.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Bahkan, NU memberikan gelar khusus untuk Bung Karno, yakni waliyyul amri ad-dharuri bi al-syaukah atau pemimpin umat yang berkuasa secara de facto sehingga harus dipatuhi karena berkaitan dengan suatu hal yang dianggap penting.
Kedekatan NU dengan PDIP juga berlanjut ketika KH Abdurrahman Wahid bekerja sama dengan Megawati guna memperjuangkan kedaulatan rakyat melalui tatanan kehidupan politik yang lebih demokratis pasca-reformasi. Bahkan, Megawati secara khusus mengusulkan sejumlah nama dari kalangan nahdiyin untuk menjadi menteri ketika Presiden Joko Widodo membentuk Kabinet Kerja.
Karena itu, pada momen Pilkada 2018 pun PDIP menggandeng NU untuk menjaring para calon kepala daerah. “Representasi NU hadir di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sekurang-kurangnya 61 daerah lainnya di tingkat kabupaten/kota dalam rangka Pilkada Serentak tahun 2018,” sebutnya.