Nur Rizal: Kepercayaan Diri Guru Menjadi Kunci Peningkatan Mutu Pendidikan
Mengapa? Sebab, pelaku pendidikan di akar rumput seperti guru, siswa, wali murid tidak merasa sebagai objek, karena akan melahirkan resistensi. Sehingga ketika program selesai, proses transformasi ikut berhenti.
"Berkaca dari Vietnam di tahun 1970-an, solusi yang diambil dari mereka dalam menghadapi krisis malnutrisi adalah dengan mengidentifikasi orang-orang yang melakukan 'penyimpangan', tetapi memberikan hasil yang positif bagi komunitas. Orang-orang ini disebut dengan Positive Deviance," bebernya.
Rizal melanjutkan, GSM dalam gerakannya mengadopsi pendekatan ini. Di mana, justru orang-orang yang menyimpang ini merupakan anomali positif yang harus diangkat praktik-praktiknya.
Kemudian, strategi pengembangan sekolahnya untuk kemudian diekskalasi dan diadopsi oleh komunitas lebih luas bahkan oleh kebijakan pemerintah.
Ketika guru-guru merasa bahwa solusi itu berasal dari mereka, maka perubahan akan terjadi lebih cepat.
Sebab, kata Rizal, guru akan lebih percaya diri melakukan perubahan secara kolaboratif dan konsisten hingga akhirnya akan menghasilkan dampak yang lebih luas.
"Pada titik inilah sinergisitas antara pemerintah dalam hal ini Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud dengan kekuatan akar rumput Gerakan Sekolah Menyenangkan diperlukan untuk mempercepat transformasi pendidikan dalam menghadapi era disrupsi," ucap Rizal.(esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: