Nurdin Halid: Dua Kandidat Akan Bersaing Ketat
Sebab, selama setahun ini, lanjut Nurdin, Partai Golkar didera konflik yang berkepenjangan. Namun karena seluruh penguruh Golkar pandai dalam mengelola konflik yang ada sehingga mendapat simpati dari rakyat.
Selain itu, Nurdin berharap seluruh caketum Golkar bisa memaknai dengan baik filosofi rakyat Sumut. “Berpucuk ke atas, berteman ke samping, dan mengakar ke bawah. Artinya, ketum Golkar harus mempunyai hubungan baik dengan pemerintah, mempunyai banyak teman dan juga dicintai rakyat.
Sementara itu, calon ketua umum Golkar, Airlangga Hartarto terus menyapa seluruh pimpinan DPD I dan DPD II di seluruh Provinsi. Usai mengunjungi Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Airlangga melanjutkan kunjungannya ke provinsi paling barat Indonesia yakni Aceh.
Airlangga mengatakan Nurdin Halid merupakan salah satu yang mendorong dirinya maju menjadi calon ketua umum (Caketum). Ia mengaku sudah lama berdiskusi dengan Nurdin Halid untuk maju menjadi Caketum. Pembicaraan itu sejak pelaksanaan Munas Golkar di Bali tahun 2014 lalu.
“Saya bertemu dan bersama pak Nurdin bukan baru sekarang. Saya sudah lama diskusi dengan beliau. Beliau-lah yang mendorong saya maju Caketum pada Munas 2014 lalu,” kata Airlangga.
Dia menjelaskan pada Munas 2014 lalu, dirinya bersama Nurdin sudah punya konsep tentang Golkar ke depan. Saat itu, dia ingin mengembalikan Golkar ke jati dirinya yaitu sebagai agen pembangunan. Hal itu dilakukan dengan memperkuat karya-kekaryaan.
Selain itu, Golkar akan bangun dan menjalankan proses kaderisasi secara konsisten. Kaderisasi dilakukan di setiap lapisan, baik di pengurus pusat maupun di daerah.
“Dalam pemilihan yang akan datang, kami masih tetap menekankan dua hal itu. Itu sudah pembahasan bersama kami terutama dengan pak Nurdin,” tegasnya.