Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nuzululquran dan Mengapa Al-Quran Diturunkan Secara Bertahap?

Kamis, 28 Maret 2024 – 16:08 WIB
Nuzululquran dan Mengapa Al-Quran Diturunkan Secara Bertahap? - JPNN.COM
Pemikir Kebhinekaan Sukidi dalam acara Inspirasi Ramadan bertajuk "Peringatan Turunnya Al-Qur'an" yang ditayangkan oleh akun YouTube BKN PDI Perjuangan pada Kamis (28/3/2024). Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Nuzululquran memiliki makna yakni turunnya kitab suci Al-Quran yang memang terjadi pada bulan Ramadan.

Mekanisme Al-Quran yang diturunkan secara bertahap melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad dipandang memiliki beberapa makna oleh para ahli, mulai dari agar mudah dipahami dan dihafal, hingga agar Nabi Muhammad semakin teguh hatinya dalam menyiarkan agama Islam.

Hal itu disampaikan oleh Pemikir Kebhinekaan Sukidi dalam acara Inspirasi Ramadan bertajuk "Peringatan Turunnya Al-Qur'an" yang ditayangkan oleh akun YouTube BKN PDI Perjuangan pada Kamis (28/3/2024) dipandu oleh host Garda Maharsi.

"Ada seorang otoritas terbesar dalam tradisi Al-Quran bernama Abdullah Ibnu Abbas menerima pertanyaan dari Said bin Zubair. Said menanyakan makna firman Tuhan. Said bin Zubair bertanya kepada Abbas apakah makna ayat - ayat ini mengacu pada turunnya Al-Quran secara komprehensif atau merujuk turunnya Al-Quran secara gradual atau bertahap?" ujar Sukidi.

"Oleh Ibnu Abbas pertanyaan ini dijawab dengan apa yang dijawab sebagai dua mekanisme pewahyuan Quran. Mekanisme pertama itu merujuk pada turunnya Al-Quran dari langit tertinggi sampai langit terendah secara keseluruhan secara all at once, kemudian fase kedua adalah dari malaikat Jibril kepada Muhammad secara gradual atau tahap demi tahap, sedikit demi sedikit," lanjut Sukidi.

Sukidi menyampaikan, para sahabat nabi menyebut masa pewahyuan turunnya Al-Quran terjadi antara 21, 22, atau 23 tahun. Proses tersebut dipahami sebagai on going process, sehingga Al quran tidak turun dalam satu buku teks yang kemudian tertutup.

Pada masa Al-Quran mulai dituliskan dan dicatat, fungsi sebenarnya hanyalah sebagai alat bantu untuk mengingat jika ada bagian yang misalnya lupa. Saat itu, setiap Al-quran dipahami dan dihafalkan.

"Kenapa turunnya wahyu bertahap? Ada yang mengatakan agar Nabi Muhammad hatinya makin teguh, karena saat itu ia banyak dipersekusi, tekanan dari lingkungan saat itu saat menyiarkan agama Islam. Jadi agar hatinya Nabi Muhammad makin diteguhkan saat setiap wahyu diturunkan. Yang kedua, kata Ibnu Khaldun kenapa wahyu diturunkan bertahap itu agar memudahkan Al-Quran diingat dan dihafal oleh para sahabat. Saat itu budayanya masih budaya lisan dan tutur, bayangkan kalau Quran turunnya langsung 30 juz, akan kesulitan tentu saja menghafalnya," tutur Sukidi.

Nuzululquran memiliki makna yakni turunnya kitab suci Al-Quran yang memang terjadi pada bulan Ramadan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News