Ny Sinta Merasa Suaminya Hanya Pergi ke Luar Kota
Minggu, 03 Januari 2010 – 05:28 WIB
Dilihat dari luar, kawasan pondok yang khusus menampung sejumlah mahasiswa itu tidak seperti sebuah pesantren. Bangunan-bangunannya tak berbeda jauh dari rumah-rumah warga. Selain itu, tidak ada plakat khusus bertulisan nama pondok.
Satu-satunya penanda hanyalah sebuah bangunan masjid sederhana. Luasnya sekitar 100 meter persegi. Di belakang masjid itulah kediaman Gus Dur berada. Sejak Gus Dur menjadi presiden, rumah induk tersebut telah direnovasi total dari awalnya yang sangat sederhana.
Sejak masuk ke Jakarta sekitar 1979, Gus Dur sebenarnya sudah bertekad membangun sebuah pondok modern, layaknya Pondok Gontor di Ponorogo, Jawa Timur. Namun, karena kesibukan yang luar biasa hingga meninggal, cita-cita itu belum terealisasi. "Gus Dur sering berkata kepada warga ingin membangun pesantren seperti Gontor, menjadi tempat belajar santri-santri terbaik seluruh Indonesia," kata Ujang, tetangga Gus Dur.