Nyoman Tuntut PLN Beri Potongan untuk Pelanggan 1300 kWh
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta mengatakan PLN memang membebaskan listrik 100 persen bagi pelanggan 450 kWh, dan diskon 50 persen untuk 900 kWh, tetapi di lapangan ternyata yang 1300 kWh juga sangat membutuhkan potongan.
"Dalam kesempatan ini, PLN di samping harus membenahi data sasaran 450 kWh dan 900 kWh, saya juga menuntut PLN agar juga memberi potongan 50 persen kepada pelanggan listrik 1300 kWh," kata Nyoman dalam siaran pers, Kamis (16/4).
Dia menjelaskan banyak di antara mereka terpaksa mencari listrik 1300 kWh karena dulu dibilang tidak ada lagi yang 450 kWh dan 900 kWh. Menurutnya pula, kebanyakan pelanggan listrik 1300 kWh adalah penduduk urban yang bekerja di sektor pariwisata yang sekarang terkena dampak Covid-19 paling masif.
Nyoman meminta PLN memperbaiki sistem pendataan sasaran penerima potongan via WhatsApp (WA). Ia menyarankan sebaiknya petugas PLN proaktif keliling melakukan pendataan. Sebab, Nyoman berpendapat belum tentu pendaftaran via WA efektif.
"Banyak yang tidak terakses, sosialisasinya tidak clear bisa menjangkau penduduk yang membutuhkan," ujar Nyoman.
Dia tidak ingin dalam rencana pembukuan di Kementerian Keuangan, PLN ikut menyumbang Rp 110 triliun insentif bebas listrik, tetapi implementasinya hanya terserap 50 persen atau bahkan kurang.
"Maka rakyat miskin atau rentan miskin (dengan indikator listrik 450 kWh dan 900 kWh) tidak riil menerima insentif itu," ujar Nyoman.
Lebih lanjut Nyoman berharap PLN dapat memerankan fungsi sebagai BUMN yang lebih bersifat spending dan tidak mengedepankan profit, bagi kebutuhan dalam negeri.