Oalah, Hujan Dua Jam Saja Sudah Bikin Pemukiman Banjir
Pemukiman warga di Seilangkai juga bernasib sama. Banjir dengan ketinggian selutut orang dewasa membuat warga di sana kerepotan. Banjir menggenangi perumahan warga dan lingkungan Pusekesmas Seilangkai.
"Dari pukul 06.00 WIB, banjir sudah setinggi lutut," ujar Nurmala, warga kaveling Nato, Sagulung.
Banjir yang mengepung jalan dan pemukiman warga itu umumnya karena drainase yang tidak berfungsi normal.
Banyak drainase yang rusak dan tersumbat endapan lumpur dan sampah sehingga air tak bisa mengalir normal melalui drainase. Air meluap dan menggenangi pemukiman warga ataupun jalan raya.
Memang belakangan ini Pemko Batam melalui Dinas Bina Marga kota Batam dan pihak kecamatan fokus menormalisasi saluran drainase di beberapa titik yang rawan banjir namun itu belum memberikan solusi yang tepat.
Sebab selain normalisasi yang belum merata, masih banyak titik saluran drainase yang rusak belum tersentuh perbaikan. Normalisasi hanya sebatas pengerukan endapan lumpur dan sampah dalam drainase.
Padahal saluran drainase di dua kecamatan itu saling berhubungan satu sama lain, sehingga upaya normalisasi pada satu titik belum menjamin wilayah tersebut bebas banjir, sebab titik lain yang juga terhubung dengan titik yang diperbaiki itu masih rusak atau tersumbat sampah dan tanah.
Saluran drainase di sekitaran perumahan MGKR dan kawasan SP Plaza misalkan, pekan lalu ada normalisasi dengan mengerahkan alat berat beko, namun lokasi jalan itu masih saja terendam banjir.