Oalah, Ini Alasan AS Sempat Menolak Kunjungan Panglima TNI
jpnn.com, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengungkap alasan tentang insiden penolakan terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat hendak berkunjung ke Washington pada Sabtu lalu (21/10). Homeland Security atau Departemen Keamanan Dalam Negeri mengungkapkan, ada persoalan administrasi dokumen yang terlambat sehingga US Customs and Border Protection (CBP) melarang Gatot mengunjungi negeri yang kini dipimpin Donald Trump itu.
Juru Bicara Homeland Security Dave Lapan mengatakan, ada persoalan dokumen sehingga menimbulkan insiden yang di Indonesia dianggap sebagai skandal diplomatik itu. “Pemerintah AS didedikasikan untuk memastikan setiap orang yang bepergian ke AS disaring dan diperiksa secara benar,” ujar Lapan.
Meski demikian, Lapan memastikan persoalan itu sudah tuntas. Sebab, pemerintah AS langsung mengizinkan Gatot untuk terbang ke AS dengan penerbangan selanjutnya.
Hanya saja, Gatot memilih membatalkan jadwal lawatannya ke AS. Homeland Security pun merasa perlu meminta maaf.
“Kami menyesalkan bahwa penumpang (Gatot, red) dan istrinya menjadi tak nyaman,” sebut Lapan.
Sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) AS James Mattis juga meminta maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden penolakan terhadap Jenderal Gatot. Mattis bertemu Ryamizard dalam ASEAN Defense Ministers Meeting di Filipina.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jenderal Gatot diundang secara resmi untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Counter Violent Extremist Organizations (VEOs) di Washington pada 23-24 Oktober 2017. Pengundangnya adalah Kepala Staf Gabungan Angkatan Berenjata AS Jenderal Joseph F Dunford.
Gatot beserta istri dan delegasi TNI pun mengurus visa dan dokumen lainnya untuk menghadiri undangan itu. Namun, ketika hendak bertolak ke Washington melalui Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (21/10) sore, tiba-tiba Gatot menerima pemberitahuan bahwa dirinya dilarang memasuki wilayah AS.