Oalah, Sopir Turunkan Ongkos, Penumpang Tetap Sepi
Supir angkot jurusan Singaparna-Cigalontang Dudung Sudirman (40) menjelaskan di tahun 2017 memang dirasakan sekali terjadi penurunan antusias penumpang menggunakan angkot.
Menurut Dudung, tahun-tahun sebelumnya sebelum tahun 2017, penumpang sekali angkut bisa sampai 10 orang.
“Sekarang ini lima orang juga sudah lumayan banyak,” jelasnya.
Dampak penurunan antusias penumpang ini, jelas Dudung, dari tahun ke tahun disebabkan masyarakat makin banyak yang memiliki kendaraan pribadi. Apalagi sekarang proses kredit cukup mudah.
“Banyaknya masyarakat yang memiliki kendaraan bukan makin bagus, bagi para supir angkot ini jadi musibah,” jelasnya.
Menurut Dudung, sampai-sampai rekan se profesinya yang juga supir angkot ada yang banting setir menjadi pedagang atau tukang kredit ke luar kota karena menjadi supir angkot penghasilannya kecil dan penumpang sudah mulai sepi.
“Tapi saya tetap bertahan walau pun ada pikiran untuk cari pekerjaan lain. Tetapi kalau jualan harus pakai modal, jadi dikerjain yang ada saja,” jelasnya.
Masyarakat asal Desa/Kecamatan Singaparna Azat Sudrajat (34) menuturkan lebih memilih kendaraan pribadi dibanding naik angkot karena memang lebih ngirit dan tidak lama menunggu angkot yang mengetem.