Obama Dikirimi Surat Beracun
Kamis, 18 April 2013 – 10:25 WIB
Menurut chemistry.org, zat ini pertama kali ditemukan oleh Stillmark pada 1888 ketika sedang melakukan uji coba ekstrak biji kastroli (castrol bean) pada sel darah merah. Hasil uji coba saat itu menunjukkan ekstrak biji tersebut sanggup menggumpalkan sel darah merah.
Risin yang diekstrak dari biji jarak, 1.000 kali lebih beracun dari sianida. Hal ini dapat berakibat fatal ketika dihirup, ditelan atau disuntikkan, meskipun ada kemungkinan untuk pulih dari paparan.(Esy/jpnn)