Obama Pertaruhkan Citra
jpnn.com - PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Barack Obama menjadi topik utama pemberitaan berbagai media dunia. Itu terjadi setelah pemimpin kelahiran Honolulu tersebut memberikan lampu hijau kepada pasukan AS untuk melancarkan serangan udara ke wilayah utara Iraq. Khususnya, di area yang menjadi sarang militan Negara Islam alias Islamic State (IS).
Bayangan bahwa AS akan kembali terlibat dalam perang langsung menghantui penduduk Negeri Paman Sam.
Sebagian masyarakat menyayangkan kebijakan Obama yang berpotensi menyeret AS lagi ke dalam perang tanpa akhir tersebut.
Apalagi, Perang Iraq yang membuat pasukan AS terperangkap dalam konflik tanpa henti dengan militan dan gerilyawan sejak 2003 baru saja usai.
Jumat (8/8) Pentagon melaporkan, jet-jet tempur AS mulai menggempur sarang-sarang militan. Babak baru perseteruan pasukan AS dan militan pun dimulai.
Tetapi, Obama tetap bersikukuh pada pendiriannya bahwa dia tidak akan membawa pasukan AS untuk terlibat perang lagi. Itu selaras dengan janji presiden 53 tahun tersebut untuk mengakhiri semua perang di bawah kepemimpinannya.
"Presiden Obama sedang mempertaruhkan reputasi baiknya sebagai panglima militer tertinggi AS yang sukses mengakhiri Perang Iraq," terang Associated Press dalam analisisnya.
Perang Iraq yang bermula pada era Presiden George W. Bush itu berakhir dalam kepemimpinan Obama. Sedikitnya, 4.500 nyawa melayang dalam perang berkepanjangan tersebut.