Oesman Sapta: Hadapi Kompetisi Pemilu dengan Berpegang Pada Pancasila
Dia menambahkan dengan Pancasila, kita dihargai bangsa lain. Pancasila mempersatukan kita yang berbeda latar belakang agama, suku, dan kelompok. "Dengan berpedoman pada Pancasila, kita bisa lebih berperikemanusiaan, serta menjaga kekuatan persatuan dan kesatuan," imbuhnya.
Dengan berpedoman pada Pancasila, lanjut OSO, maka demokrasi kita akan mempunyai tujuan yang sama yaitu terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
OSO juga mengajak semua pihak untuk berpegang pada prinsip Pemilu yaitu langsung, umum, bebas dan rahasia, jujur serta adil ( Luber Jurdil).
"Penyelenggara pemilu dan aparat untuk memegang prinsip itu. Sebaik apapun masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban, namun jika penyelenggara pemilu tidak bersikap profesional, maka akan menimbulkan masalah disana-sini," katanya.
Oesman pun mengajak mahasiswa untuk menggunakan hak pilihnya. "Jangan sampai tidak memilih," pintanya. Dia juga meminta mahasiswa dan dosen menjadi pemantau pemilu agar demokrasi semakin berkualitas.
"Peserta pemilu agar berkampanye yang mencerdaskan bukan menebarkan permusuhan apalagi hoaks," ujarnya.
"Kepada masyarakat mari gunakan hak pilih sebaik-baiknya. Lima menit di bilik suara sangat berpengaruh pada lima tahun ke depan," pungkasnya.
Sosialisasi dan dialog nasional ini dihadiri Rektor UNP Prof Ganefri Ketua DPW Gebu Minang Sumbar H. boy Lestari Dt Palindih, anggota MPR dari DPD Leonardy Harmainy, Emma Yohana, dan mantan panglima angkatan laut Malaysia Laksamana Tan Sri Ahmad. (adv/jpnn)