O'Jack, Ojek Berargometer Pertama di Indonesia yang Semakin Banyak Pelanggan
Siap Siaga 24 Jam, Tarif Rp 2.000 Per KilometerSenin, 27 Juni 2011 – 08:08 WIB
"Saya belum bisa memberikan jawaban kepada mereka. Sebab, O"Jack di Jogja ini saya anggap proyek trial and error dulu," kata Nanang. Alumnus Universitas Brawijaya, Malang, itu berencana mematangkan dulu beberapa aspek internal O"Jack sebelum merilisnya menjadi usaha waralaba.
Nanang mengatakan, proyek O"Jack sebenarnya wujud dari "balas dendam"-nya kepada penyedia jasa ojek. Pria berusia 30 tahun itu pernah mengalami pengalaman kurang mengenakkan ketika menggunakan jasa ojek di luar Kota Jogja beberapa tahun lalu.
"Saya pernah ditipu ojek. Masak mengantar satu kilometer saja kena Rp 30 ribu?" ucap Nanang. Bagi pria lajang tersebut, bukan masalah jumlah uang yang dikeluarkan yang membuat sakit hati. Tapi, justru penipuan oleh si tukang ojek yang membuat dirinya kecewa berat. Nanang lantas berpikir, alangkah baiknya jika ada satuan baku soal ongkos ojek. Maka, penyuka soto itu mengutak-atik beberapa barang elektronik. Salah satu di antaranya, argometer taksi. Dan hasilnya, argometer pada O"Jack itulah karyanya.