Oknum Kepsek Empat Kali Ditangkap Berjudi

jpnn.com - KEJAKSAN- Sanksi terhadap seorang kepala sekolah dasar negeri di Kota Cirebon yang kedapatan judi, menjadi pertanyaan besar. Pasalnya, oknum kepala sekolah tersebut sudah empat kali tertangkap melakukan perbuatan serupa.

Wali Kota Cirebon, Drs Ano Sutrisno MM mengungkapkan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian. Termasuk untuk sanksi secara hukum. "Saya serahkan sepenuhnya pada proses hukum yang sedang berjalan," ujar dia, kepada Radar (grup JPNN).

Namun, Ano menyayangkan tindakan kepala sekolah yang kedapatan berjudi itu. Terlebih, penangkapan ini bukan hanya kali pertama. Sehingga diharapkan, kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh PNS untuk bekerja sesuai dengan aturan dan tidak melakukan perbuatan melanggar hukum.

"Hal ini jangan sampai terulang lagi. Saya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut. Karena hal itu sangat mencoreng dunia pendidikan," lanjutnya.

Terkait sanksi administrasi, itu akan diatur setelah proses hukum berjalan. Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Cirebon, H P Yuliarso BAE menginginkan adanya sanksi tegas dari Pemerintah Kota Cirebon berupa pemecatan terhadap oknum kepala sekolah tersebut. Mengingat hal yang dilakukan oleh oknum tersebut sangat tercela.

"Kepala sekolah itu kan berada di dunia pendidikan. Kalau kepala sekolahnya saja begitu, bagaimana dengan lingkungan pendidikan yang diciptakannya? Harus ada sanksi tegas. Bahkan kalau memang memungkinkan dipecat saja," tukasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Radar, oknum kepala sekolah tersebut sudah kedapatan melakukan tindak perjudian sebanyak empat kali. Kasus terakhir, oknum kepala sekolah dengan inisial E itu diamankan saat sedang berjudi di Jl Perjuangan. E kedapatan melakukan judi remi.

Sementara sebelumnya, E ditangkap akibat terlibat tindakan judi togel. Selain itu, E juga ditangkap dengan rekan-rekannya, yang belakangan diketahui, salah satunya adalah salah seorang dosen di perguruan tinggi di Kota Cirebon. (kmg)