Oknum Polisi Coret Dinding Polres Dengan Kalimat Menohok, Begini Akibatnya
AKBP Arisandi juga menyatakan Aipda HR masih dalam penanganan dokter kejiwaan. Karena itu belum bisa memberi informasi lebih lanjut terkait alasannya membuat tulisan di dinding Polres Luwu dan di mobil dinas kepolisian.
"Saya enggak tahu ya, namanya pemicu. Itu yang bisa menjelaskan mungkin dokter, apa pemicunya. Namun, terlepas dari benar tidaknya tulisan itu, kami Polres Luwu terbuka untuk itu. Kalau memang ada pelayanan yang tidak pas, tidak sesuai ketentuan, kami terbuka untuk itu," katanya.
AKBP Arisandi lebih lanjut mengatakan kepribadian HR baik, meski sebelumnya saat di penjagaan pernah memukuli temannya.
Dia lantas dipindahkan ke bagian Urusan Kedokteran dan Kesehatan Polres agar punya waktu untuk istirahat, tanpa tekanan.
Disinggung pula HR pernah menjabat kepala Unit Tindak Pidana Korupsi Polres setempat dan sempat mendapatkan penghargaan.
Terkait hal tersebut AKBP Arisandi menyatakan mengetahui hal tersebut dari rekan-rekan HR.
"Dulu katanya seperti itu, saya juga belum lihat penghargaannya. Namun, berdasarkan cerita teman-temannya memang (ada)."
"Ada juga yang cerita, teman-temannya, puncaknya (HR stress) saat orang tuanya meninggal pas Covid-19. Kalau enggak salah, bapaknya," katanya.