Okupansi Hotel Rendah, Pengusaha Sulit Tutup Biaya Operasional
jpnn.com - SAMARINDA– Tingkat hunian kamar hotel berbintang di Samarinda masih jauh dari harapan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat, hanya 43,96 persen kamar yang terisi sepanjang Juli lalu.
Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda Leny Marlina menyebut, angka itu jauh lebih rendah dari standar kelayakan bisnis.
Menurutnya, tingkat hunian kamar mencapai paling tidak separuh atau 50 persen dari jumlah kamar.
“Untuk kelangsungan lancarnya operasional hotel, jika hanya di bawah 50 persen itu tidak bagus. Jangankan memperoleh untung, menutup biaya operasional saja sangat kurang,” ucapnya kepada Kaltim Post, kemarin (16/9).
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, tingkat hunian kamar hotel berbintang tahun ini memang kurang menggembirakan. Paling tinggi, hanya berada di posisi 55 persen.
Sementara pada dua bulan terakhir, tingkat hunian merosot hingga kurang dari 44 persen dari jumlah kamar.
Angka itu jauh lebih rendah dari posisi pada periode yang sama, tahun lalu, saat hunian kamar masih mampu menembus rata-rata 55 persen.
“Kondisi ekonomi memang menjadi faktor utama rendahnya hunian kamar ini,” ucap Leny.