Okwi Food dan BRIN Teken MoU untuk Dorong Ekspor Produk Kuliner Indonesia
Kuliner Indonesia, bagaimana pun sejak dulu dikenal sebagai jalur rempah-rempah dunia. Indonesia memiliki kekayaan rempah-rempah yang berabad-abad lalu sangat digemari menjadi komoditas favorit di Eropa.
“Kita harus kembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia, seperti lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, vanili dan lain-lainnya,” kata Presiden Jokob Widodo dalam pencanangan Indonesia Spice Up To The World (ISUTTW) beberapa waktu lalu.
Presiden mengharapkan, rantai pasokan rempah ini ditata dengan melakukan penguatan di jalur konektivitas distribusi agar mampu meningkatkan daya saing keunggulan rempah-rempah Indonesia yang perlu terus dikenalkan ke seluruh penjuru dunia. Salah satunya dengan promosi melalui “Indonesia Space Up To The World” (ISUTTW) tersebut.
Menurut Kepala Negara, perlunya dipromosikan secara massif mengenai kelezatan dan cita rasa pangan olahan rempah-rempah Indonesia ke seantero jagad.
Ekspor pangan olahan terutama ekspor bumbu harus terus didorong. Bumbu rendang, nasi goreng, sate, gado-gado dan bumbu-bumbu kuliner lainnya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, yang sangat beragam dan kaya masih terus bisa dieksplor.
“Kita harus bisa memanfaatkan rantai produksi global dan melakukan berbagai inovasi produk dengan packaging dan branding yang lebih baik. Dengan melakukan perluasan pasar sehingga pangan olahan rempah-rempah Indonesia menjadi komoditi ekspor yang makin diunggulkan,” tegas Presiden Jokowi.
Untuk meningkatkan ekspor rempah dan pangan olahannya, memerlukan penetrasi di hulu hingga di hilir. Perlu juga diperkuat dari supply side maupun demand side atau aspek pasokan dan aspek kebutuhan.
“Produksi perlu ditingkatkan tapi promosi juga harus digencarkan. Dengan kekayaan dan keragaman hayati kita juga dengan kebhinekaan masakan kita. Karena itu saya mengajak para pelaku usaha untuk menggarap potensi pasar yang peluangnya masih sangat besar dan sangat luas ini,” tandas Presiden ke-7 RI ini.