Olahan Keripik Biji Durian Ibu-ibu dari Siak, Rasanya Gurih, Tebal di Kantong
jpnn.com, SIAK - Puluhan ibu rumah tangga di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, mengolah biji durian menjadi keripik.
Jenis penganan renyah dan gurih itu pun banyak disukai pembeli di daerah tersebut.
"Sejak awal tahun 2021 produksi keripik biji durian mulai marak di Siak, Riau. Kuliner tersebut dipasarkan di beberapa gerai oleh-oleh dan pada acara-acara tertentu, dengan harga per bungkus terjangkau Rp 10 ribu," kata Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Pariwisata (PSDP), Dispar Provinsi Riau, Ridho Adriansyah di Pekanbaru, Jumat (17/7).
Menurut Ridho, tingginya minat masyarakat pada keripik durian pun menguntungkan para pengrajin.
"Penjualannya bisa menambah pendapatan ekonomi keluarga, apalagi di era pandemi Covid-19," katanya.
Ridho menyebut ibu-ibu di daerah itu mengutip limbah biji durian secara gratis dari sejumlah pedagang durian karena biasanya dibuang begitu saja ke dalam tong sampah bersama kulit durian. Kemudian, biji itu dibersihkan dan direbus air panas setelah itu, didinginkan.
Setelah melalui proses pendinginan, katanya kulit biji durian dikupas, lalu daging biji durian yang berwarna putih itu, dipotong tipis-tipis, kemudian digoreng dalam wajan saat minyak mendidih.
Selanjutnya, setelah selesai digoreng, keripik biji durian ditaburi garam dan bumbu penyedap rasa dan selanjutnya baru dikemas ke dalam plastik setelah dingin.