Ombak Pulau Merah Nyaris Makan Korban
jpnn.com - BANYUWANGI – Lagi-lagi besarnya ombak di perairan Pulau Merah (PM), Kecamatan Pesanggaran, hampir menelan korban jiwa. Minggu kemarin (10/8) giliran pengunjung dari Surabaya yang menjadi korban kedahsyatan ombak Pulau Merah. Mereka adalah Muhammad, 13; Abdul Wahid, 28; Irfan, 15; dan Noval, 13. Untungnya, para life guard berhasil menyelamatkan mereka secepatnya.
Setelah dibawa ke pinggir dan mendapat pertolongan pertama, empat pengunjung tersebut akhirnya dirujuk ke Puskemas Pesanggaran. Menurut keterangan salah seorang life guard Sulaiman, mereka yang tinggal di Jalan Arimbi 6 Surabaya tersebut terseret arus saat kondisi air laut pasang.
’’Kejadiannya saat pasang dan berlangsung cepat,’’ ujarnya. Dalam kejadian sebelumnya, para pengunjung yang terseret arus kurang mematuhi aturan dan peringatan petugas. ’’Mereka mengaku bisa berenang dan sudah kami ingatkan,’’ kata Sulaiman.
Sementara itu, life guard yang melakukan pertolongan Bejo menyatakan, selain faktor kelalaian pengunjung, pihaknya berharap ada penambahan kelengkapan keselamatan untuk pengunjung pantai. ’’Kami berharap ada alat tambahan. Minimal satu jet ski,’’ ucapnya.
Humas life guard Fendi mengungkapkan, hingga kini timnya masih menggunakan board manual untuk menolong korban yang terseret arus. Padahal, pertolongan kecelakaan di laut harus bertaruh dengan waktu. Pihaknya berharap ada kebijakan dari Perhutani sebagai pihak yang berwenang di lokasi itu untuk lebih memperhatikan kondisi mereka. Hal tersebut dilakukan karena menyangkut keselamatan dan kenyamanan pengunjung yang juga demi kemajuan Pulau Merah.
Selama ini perolehan tiket masuk sebagian besar menjadi kas Perhutani. Secara umum, perolehan tiket separo masuk Perhutani dan sebagian masuk kas pengelola. ’’Sementara itu, biaya perawatan, akomodasi life guard,dan kebutuhan lainnya dibebankan kepada pengelola. Kalau tetap demikian, kami akan gratiskan pengunjung,’’ paparnya.
Salah seorang pengunjung yang juga saksi, Trias Hanas, 25, menuturkan melihat korban sudah terseret ke tengah. Meski kunjungannya bersamaan dengan adanya kecelakaan laut, dia menyatakan tetap biasa saja di Pulau Merah. ’’Saya biasa saja. Ya lebih berhati-hati,’’ ungkap Trias.(mas/sli/aif/JPNN/c15/any)