Omzet Pedagang Musiman di Pantura Turun Drastis
jpnn.com, BREBES - Jalur Pantura Brebes merupakan lokasi warga sekitar untuk mengais rezeki dengan membuka usaha dadakan setiap masa mudik lebaran.
Namun, seiring waktu pembukaan tol Fungsional Brebes - Semarang H-7 jelang Lebaran lalu oleh Kapolda Jateng, pendapatan sejumlah pedagang musiman mengalami penurunan. Sejumlah pedagang musiman mengeluhkan sepinya pengunjung.
Semenjak dibukanya tol Fungsional Brebes-Semarang, sejumlah pemudik yang menggunakan roda empat memilih masuk ruas jalan tol ketimbang jalur pantura. Mempercepat waktu, mungkin alasan para pemudik masuk lewat jalur tol.
Imron, 40, salah seorang pedagangan musiman mengaku sebelum adnya tol fungsional, dirinya bisa mengantongi keuntungan bersih mencapai Rp 1 juta rupiah per hari. Namun, semenjak dibukanya tol fungsional, pendapatannya menurun drastis yakni Rp 400 ribu per hari. Namun terkadang bisa mengantongi Rp 700 ribu per harinya.
"Dibanding tahun lalu, arus mudik kali ini lebih sepi. Sebab, pemudik banyak yang masuk ke tol," ungkap Imron yang sudah berjualan dadakan sejak tahun 2000-an.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) TK Pembina, Kecamatn Brebes tersebut mengaku, tiga tahun terakhir dirinya bisa menghabiskan satu ekor kambing untuk lima hari jualan (selama arus mudik). Namun, tahun ini dia hanya bisa menjual 2 - 4 kilogram (kg) daging kambing untuk dibuat menu sate dan gulai.
"Kalau dulu selam jualan arus mudik (lima hari) itu bisa menghabiskan satu ekor kambing. Kalau tahun ini setiap harinya cuma dua sampai tiga kilo daging kambing," akunya.
Salah seorang pedagang tiban (musiman) lainnya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Sri, 39, mengaku meski semakin sepi, namun dirinya masih bersyukur karena masih ada pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk mampir di warung tenda miliknya tersebut. Sehingga, bisa tetap mendapatkan rezeki di akhir bulan Ramadan tersebut.