Optimisme Bamsoet pada Pemulihan Pariwisata Bali di Masa Pandemi
Wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu lantas menyitat data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali pada masa pandemi. Angka kunjungan wisman ke Bali anjlok dibandingkan periode sama tahun lalu.
Pada Maret 2019, jumlah kunjungan wisman ke Bali mencapai 1,3 juta. Namun pada Maret 2020, angkanya turun drastis menjadi 470 ribu wisman.
Adapun pada April 2019 terdapat 1,2 juta wisman ke Bali. Angka itu anjlok menjadi 158 ribu pada April 2020.
Angka kunjungan wisman ke Bali pada Mei 2020 juga anjol dibandingkan bulan sama tahun sebelumnya. Dari 1,2 juta pada Mei 2019, menjadi 163 ribu saja.
Karena itu Bamsoet mengharapkan penerapan pola hidup baru di Bali akan mendongkrak kunjungan wisman. Sebab, perekonomian di Bali tumbuh negatif gara-gara pandemi Covid-19.
“Sehingga pertumbuhan ekonomi Bali yang terkontraksi minus 1,14 persen di triwulan I 2020, perlahan bisa menggeliat dan bangkit. Sebagai daerah yang masyarakatnya sangat bergantung kepada pariwisata, Bali tak boleh dibiarkan berjuang sendiri," tandas Bamsoet.
Politikus Golkar itu menambahkan, kemungkinan di masa depan ada pandemi lain yang terjadi. Namun, dia meyakini masyarakat Bali sudah belajar dari pengalaman saat pandemi Covid-19 sehingga mencari alternatif penghasilan di luar pariwisata.
"Misalnya mengembangkan sektor pertanian, ekspor kerajinan tangan, hingga berbagai sektor ekonomi kreatif. Sektor pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbesar. Jika dikerjakan secara serius, bisa mendatangkan banyak keuntungan. Selain menjamin ketersediaan pangan, juga menjamin keberlangsungkan ekonomi masyarakat," pungkas Bamsoet.(eno/jpnn)