Orang Miskin Banyak, Kesalahan Pemda
Senin, 18 Maret 2013 – 14:05 WIB
JAKARTA -- Badan Pusat Stastistik (BPS) tahun 2012 melansir tingkat penduduk Indonesia miskin masih tergolong tinggi, yakni 12 persen dari penduduk Indonesia. Bahkan data dari world bank menyebut 50 persen penduduk Indonesia masih miskin, karena pengeluaran tidak lebih dari US$ 2 per hari. Namun, komitmen pemerintah daerah (Pemda) tak urung terlihat dengan tingkat kemiskinan penduduk Indonesia yang masih tinggi. "Karena pengetasan kemiskinan ini menjadi tanggungjawab pemerintah mulai pusat hingga daerah, termasuk dalam menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengentaskan penduduk Indonesia dari belenggu kemiskinan," ujar Peneliti Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Illna Ayudha Riyadi dalam diskusi publik bertema 'singkronisasi kebijakan daerah terkait instrumen upah dan non upah untuk peningkatan kesejahteraan buruh' di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Senin (18/3).
Ayudha menyebut, kemiskinan bisa diatasi dengan memberikan pekerjaan yang layak dan pendidikan yang berkualitas. Dan lapangan kerja hanya dapat tercipta bila ada investasi baik dari asing maupun dalam negeri. "Artinya bahwa pengetasan kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja dapat terjadi dengan penciptaan iklim investasi yang kondusif," paparnya.
Studi KPPOD sejak tahun 2001 menemukan kendala iklim investasi di daerah yang hingga kini belum terselesaikan, yaitu masalah ketenagakerjaan. Sehingga hal itu menyebabkan tingginya konflik ketenagakerjaan di berbagai daerah. "Aksi mogok kerja yang tidak mengikuti ketentuan, belum lagi terkadang diikuti dengan tindakan anarkis. Ini sangat meresahkan," jelas Ayudha.
JAKARTA -- Badan Pusat Stastistik (BPS) tahun 2012 melansir tingkat penduduk Indonesia miskin masih tergolong tinggi, yakni 12 persen dari penduduk
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
BERITA LAINNYA
- Bisnis
Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang
Minggu, 05 Mei 2024 – 16:03 WIB - Investasi
Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
Minggu, 05 Mei 2024 – 14:09 WIB - Investasi
RUPST 2024 BRI Insurance Laporkan Kinerja Positif
Minggu, 05 Mei 2024 – 12:25 WIB - Bisnis
BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
Minggu, 05 Mei 2024 – 06:59 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
Presiden Ingin Urusan Honorer Tuntas Tahun Ini, Pemda Mangkir Layak Diberi Sanksi
Minggu, 05 Mei 2024 – 16:09 WIB - Gosip
Masalah Rumah Tangga Ricis Terungkap, Tak Akur dengan Mertua Hingga Soal Nafkah Batin
Minggu, 05 Mei 2024 – 15:23 WIB - Bulutangkis
Final Thomas Cup 2024: FajRi Kalah Secara Dramatis, Indonesia Kritis
Minggu, 05 Mei 2024 – 19:26 WIB - Politik
Aswaja Jadi Nama Fraksi Gabungan PPP dan PKB di DPRD Kota Bogor
Minggu, 05 Mei 2024 – 19:00 WIB - Bulutangkis
Final Thomas Cup 2024: Ginting Kedodoran di Set 2, China Vs Indonesia 1-0
Minggu, 05 Mei 2024 – 17:57 WIB